Kala Sengketa Lahan di SDN Utan Jaya Ganggu Aktivitas Murid di Hari Pertama Sekolah

2025-01-09 IDOPRESS

DEPOK,iDoPress - Permasalahan sengketa lahan di SDNSDN Utan Jaya,Cipayung,Kota Depok,mengganggu aktivitas belajar para muridnya. Akses masuk ke sekolah itu sempat ditutup,Senin (6/1/2025).

Hari itu,gerbang sekolah dipasangi sejumlah bambu dan kayu yang diletakan menyilang hingga membuat para murid tak bisa masuk ke sekolahnya.

Sejumlah spanduk protes juga terpasang di salah satu sisi dinding sekolah.

Para murid dan wali murid yang mengantar anaknya seolah kehilangan arah akan nasib kegiatan belajar anaknya itu.

Dini (37),salah seorang wali murid SDN Utan Jaya mengaku pertama kali mendapat kabar sekolah anaknya disegel sejak 24 Desember 2024.

Baca juga: Gerbang SDN Utan Jaya Depok Sempat Disegel Pemilik Tanah,Diduga karena Sengketa Lahan

Hal itu diketahuinya dari foto yang diambil rekan sesama wali murid dan dibagikan melalui WhatsApp.

Namun,Dini masih tidak menaruh perhatian akan hal itu lantaran aktivitas sekolah sedang libur usai pembagian rapor semester ganjil.

“Kemarin mikirnya saya masih cuek saja karena kirain bakal langsung dibuka,tahunya masih ditutup pas Senin,” ucap Dini saat ditemui Kompas.com di lokasi,Rabu (8/1/2025).

Murid belajar di lapangan

Akibat penyegelan akses itu,Dini bersama kedua anaknya sempat tertahan di depan gerbang sekolah,bersama para murid lainnya.

Pihak sekolah pun mengakali agar sebagian siswa diarahkan belajar di lapangan belakang sekolah.

“Pokoknya saya antar dua anak saya. Terus pas lihat (gerbang) ditutup kan bingung ya,tapi guru anak saya yang kelas 6 langsung ngajak ke lapangan,” tutur Dini.

Dini tidak dapat memastikan aktivitas pembelajaran seperti apa yang dilakukan di lapangan saat itu. Namun,karena hari itu merupakan hari pertama kembali ke sekolah,kegiatan belajar mengajar memang belum efektif.

“Anak saya enggak cerita sih kemarin pas di lapangan sistem belajarnya gimana,tapi kayaknya memang belum belajar,kan hari pertama sekolah juga,” ujar Dini.

Terlebih,murid yang dibawa ke lapangan adalah seluruh murid kelas 4,5,dan 6,yang aksesnya kebetulan tanpa melewati gerbang tersebut.

Sedangkan murid kelas 1,2,dan 3 diarahkan kembali pulang dan belajar dari rumah.

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.