Mobil Jurnalis Tempo Dirusak, Pemred Belum Tahu Upaya Perampokan atau Penyerangan

2024-08-09 HaiPress

JAKARTA,KOMPAS.com -Pemimpin Redaksi Majalah Tempo,Setri Yasra,belum mengetahui adanya keterkaitan kasus perusakan mobil jurnalis,Hussein Abri,dengan liputan yang dikerjakan Hussein.

"Kami tidak punya basis untuk membuat dugaan. Kan dua (kemungkinan) saja nih,pidana biasa yaitu orang mau ngerampok tadi. Kedua memang serangan. Kita tidak sampai pada dugaan ini motifnya A atau B,karena kita tidak punya,misalnya apakah sebelumnya ada ancaman,itu kan punya basis dugaan. Itu enggak ada," kata Setri kepada Kompas.com,Kamis (8/8/2024).

Namun Setri membenarkan,Hussein memang sempat menulis sebuah peliputan khusus Tempo sebelumnya. Akan tetapi,Hussein tidak sendiri.

Baca juga: Mobil Wartawan Tempo Dirusak Orang Tak Dikenal di Jaksel,Kaca Kendaraan Bolong

Setri kemudian mengungkit status Hussein yang juga merupakan host siniar Bocor Alus.

"Ada juga,Husein ini kan salah satu hostnya Bocor Alus Politik,jadi menduga-menduga saja. Kita tidak punya bukti,tidak sampai kepada kesimpulan jadinya," tambah dia.

Setri menyebut,pihaknya akan menyerahkan kasus ini kepada kepolisian. Mereka tidak ingin menduga motif perusakan yang berujung pada spekulasi liar publik.

"Di media sosial,beberapa orang kontak 'Karena Tempo kritis 10 tahun Jokowi ya makanya Tempo diserang?' Aduh saya bilang. Jadi ini enggak bagus. Enggak bagus jadi polemik,multitafsir di publik. Oleh karena itu harus diluruskan. Yang bisa meluruskan,dengan motifnya yang masih misteri,biarlah polisi yang mengusut," tambah dia.

Baca juga: Akhir Kasus Penutupan Akses Rumah Warga di Cililitan,Sebagian Tembok Telah Dibongkar Usai Capai Kesepakatan

Jika memang penyerangan,dia mengatakan ini pertama kali dialami oleh jurnalisnya.

Sebelumnya,kata dia,para jurnalis biasanya hanya diteror melalui telepon berupa panggilan tidak dikenal.

"Yang kayak gini enggak ada,ini pertama kali. Tapi omongan,yang biasa lah. Yang tindakan sebrutal,melempar,baru sekali ini,yang sebelum-sebelumnya rasanya enggak ada," kata Setri.

Oleh karena itu,dirinya berharap kepolisian bertindak secepat mungkin untuk menuntaskan kasus ini.

Ia berharap pelaku bisa tertangkap dan menjelaskan motif penyerangan agar membuat terang kejadian.

Baca juga: Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro Jaya,Berkas Tak Kunjung Diserahkan ke Kejaksaan

"Tapi kita berharap sekali ini sampai tuntas. Menangkap pelaku,CCTV dan lain-lain,dan motif pelaku,apakah dia disuruh,inisiatif pribadi,dan siapa dia," kata Setri.

Akan tetapi,Setri mengapresiasi tindakan awal Polres Metro Jakarta Selatan yang bertindak cepat pasca-laporan di Polres Jaksel dilayangkan.

Sebab,hanya butuh waktu sekitar tiga jam untuk laporan polisi tersebut ditindaklanjuti dengan olah TKP kejadian.

"Dan kita mengapresiasi,jam 12.00 WIB kita bikin laporan,itu sorenya jam 15.00 WIB langsung olah TKP. Jadi Polres Selatan sangat responsif,mungkin mereka juga tahu ini menimbulkan polemik di publik. Oleh karena itu,kita apresiasi polisi sangat responsif," imbuh Setri.

Tapi dia menekankan,penyelidikan kasus ini harus diselesaikan hingga tuntas dan menemui titik terang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Penafian: Artikel ini direproduksi dari media lain. Tujuan pencetakan ulang adalah untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Ini tidak berarti bahwa situs web ini setuju dengan pandangannya dan bertanggung jawab atas keasliannya, dan tidak memikul tanggung jawab hukum apa pun. Semua sumber daya di situs ini dikumpulkan di Internet. Tujuan berbagi hanya untuk pembelajaran dan referensi semua orang. Jika ada pelanggaran hak cipta atau kekayaan intelektual, silakan tinggalkan pesan kepada kami.